1. Memerah ASI jangan menunggu
payudara terasa penuh dulu baru memerah ASI. Perahlah ASI setiap 2 – 3 jam
sekali, setiap si kecil tertidur, juga sebelum/setelah menyusui. Lakukan
kebiasaan ini minimal pada 14 hari pertama menjalankan aktifitas memerah ASI.
Kemudian setelahnya, tetap lanjutkan/pertahankan dengan memerah ASI setiap 3
Jam sekali dengan durasi 20 menit untuk setiap payudara. untuk menghemat waktu,
bunda dapat menggunakan double pump.
Catatan: Memompa ASI dengan menunggu
payudara bengkak tidak jaminan ASI yang keluar lebih banyak dibandingkan
memompa secara teratur. Justru kebiasaan menimbun ASI di payudara secara
PERLAHAN namun PASTI akan mengurangi jumlah produksi ASI itu sendiri. Sedangkan
memompa secara teratur dapat memanipulasi bahwa ada demand/permintaan yang
banyak terhadap ASI sehingga secara PERLAHAN TETAPI PASTI payudara akan
memproduksi lebih banyak ASI.
2. Jangan menjadikan hasil perah
sebagai patokan bahwa itu merupakan produksi ASI yang sesungguhnya karena
sebenarnya rangsangan dari pompa tidak sebanding dengan HISAPAN BAYI secara
langsung. Jika bayi yang menghisap, ASI PASTI KELUAR. Walaupun begitu, tetap
syukuri berapapun hasil perah yang di dapat, kumpulkan hasilnya dan selalu
optimis.
Catatan: Harus tetap dipahami bahwa
ASI itu supply by demand. semakin banyak demand/permintaan/rangsangan terhadap
payudara, maka semakin banyak supply/produksi ASI. payudara sendiri memerlukan
adaptasi 7-14 hari (tahap awal) dalam penambahan demand/rangsangan ini.
sehingga dalam tahap awal tersebut jangan melihat hasil perahnya karena tujuan
di awal perah adalah menstimulasi dan menambah jumlah rangsangan/permintaan ke
paydaraa kemudian hasilnya dapat dilihat setelah tahap awal pemerahan.
3. Setelah payudara diperah, Ibu
dapat langsung menggunakan payudaranya untuk menyusui. hal ini akan
mengoptimalkan payudara untuk mendapatkan rangsangan/demang yang lebih banyak.
menyusui disaat payudara sedang tidak menimbun ASI juga memberi peluang lebih
besar kepada bayi untuk mendapatkan ASI hindmilk (kental) yang lebih banyak,
karena ASI hindmilk akan diproduksi saat payudara sedang tidak ada timbunan
ASI. ASI hindmilk ini kaya akan lemak essential yg sangat berguna untuk
perkembangan otak dan menambah BB bayi.
Catatan: Walaupun payudara terasa
kosong, ASI akan tetap diproduksi selama ada hisapan. Jadi Ibu tidak perlu
takut menyusui dengan payudara yang lembek.
4. Bagi Ibu yang bekerja di luar
rumah, Mulai perah ASI minimal 1 bulan sebelum mulai masuk kerja.
Catatan: Selalu Ingat bahwa payudara
TIDAK PERNAH KOSONG. Berapapun sering dan banyaknya kita memerah dan
mengeluarkan ASI, kemudian si kecil langsung menyusu kepada paydara yang telah
diperah sebelumnya, ASI akan TETAP KELUAR jika bayi yang menghisap.
5. WAJIB BERPIKIR POSITIF bahwa ASI
akan keluar dengan banyak meskipun pada tahap awal (7-14 hari pertama) ASI yang
keluar hanya sedikit. Pengalaman saya pribadi meskipun pada tahap awal hanya
dapat 5 ml setiap kali perah, dengan optimis dan teknik diatas Alhamdulillah
akhirnya bisa memompa ASI 200ml dalam 1x perah setiap 3 jam, selain itu saya
juga menyusui langsung (saya FTM). sehinggasaya menggunaka 1 payudara untuk
menyusui selama 3 jam. misalnya sekarang sedang menyusui dengan payudara kanan
s(selama 3 jam), maka payudara yang kiri saya perah pada jam ke-3. setelah
diperah, payudara yang kiri saya pergunakan untuk menyusui langsung (selama 3
jam), kemudian payudara kanan untuk diperah pada jam ke-3. begitu seterusnya ^^
6. HINDARI penggunaan pompa dengan
bola karet karena pompa tsb dapat menyakiti payudara sehingga dapat melemahkan
kerja hormon OKSITOSIN. akibatnya, produksi ASI semakin menurun dan banyak
pengalaman Ibu menyusui yg mengatakan produksi ASI BERHENTI akibat pemakaian
pompa tsb. Selain itu, pompa dg bola karet juga tidak higienis, berbahan non
BPA-free. Jika Ibu ingin memerah dengan menggunakan pompa, pilihlah pompa yang
recommended utk memerah ASI, yaitu dari corong langsung masuk ke dalam botol
tanpa terkontaminasi udara dari luar. Juga lebih disarankan untuk menggunakan
pompa yang mempunyai lapisan silicon di corongnya. Lapisan Silicon ini bisa
memijat areola. Seperti yang diketahui, isapan bayi tidak cuma menghisap puting
ibu, tetapi terlebih pada menghisap areola ibu untuk merangsang keluarnya ASI.
Begitu pula fungsi lapisan silicon ini meniru gerakan lidah bayi menyusu pada
ibu.
7. Untuk Ibu yang mempunyai jadwal
perah setiap 3 jam sekali, durasi untuk 1x pemerahan/Pompa adalah minimal 15-20
menit. Namun jika metode perah Ibu lebih dari 3 jam sekali atau sampai payudara
Ibu terasa penuh dengan timbunan ASI maka waktu/durasi perahnya harus lebih
lama atau jika bunda telah mendapatkan 3x LDR.
selamat mencobaaa........
SALAM ASI.
0 komentar:
Posting Komentar